Sabtu, 11 Juni 2011

PENELITIAN TINDAKAN KELAS SD

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.    Deskripsi Hasil Penelitian
1.     Siklus I
Berdasarkan pelaksanaan perbaikan pada siklus I, diketahui bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan dan siswa berani mengajukan pertanyaan kepada guru. Akan tetapi masih terdapat kekurangan yaitu masih ada siswa yang tidak aktif dalam diskusi kelompok, ada siswa yang bermain-main dengan alat peraga yang diberikan, dan ada kelompok yang tidak menyelesaikan tugas yang diberikan.
Dengan penggunaan metode diskusi dan bahan manipulatif dari kertas berbentuk jaring-jaring tabung berhasil meningkatkan hasil belajar siswa dalam mencari luas permukaan bangun tabung.
Hal tersebut dapat diketahui dari hasil tes perbaikan pembelajaran siklus I yang mengalami peningkatan dari sebelum perbaikan. Nilai rata-rata sebelum perbaikan 60,00 menjadi 65,50. Sedangkan tingkat ketuntasannya dari 40 % menjadi 55 % (tabel 2). Berikut ini data hasil tes formatif sebelum perbaikan dan setelah perbaikan pembelajaran siklus I dalam bentuk tabel dan grafik.
Tabel.1 Persentase Perolehan Nilai Sebelum Perbaikan
No.
Nilai
Siswa yang mendapat nilai
Jumlah
Persentase (%)
1.
2.
3.
4.
5.
40
50
60
70
80
3
5
4
5
3
120
250
240
350
240
15
25
20
25
15
Jumlah
20
1200
100
Rata-rata
60,00

Tingkat ketuntasan
40 %



Grafik 1. Perolehan Nilai Sebelum Perbaikan
...........................................................................
Tabel 2. Persentase Perolehan Nilai Perbaikan Pembelajaran Siklus I
No.
Nilai
Siswa yang mendapat nilai
Jumlah
Persentase (%)
1.
2.
3.
4.
5.
40
50
60
70
80
1
2
6
7
4
40
100
360
490
320
5
10
30
35
20
Jumlah
20
1310
100
Rata-rata
65,50

Tingkat ketuntasan
55%


Grafik 2. Perolehan Nilai Perbaikan Pembelajaran Siklus I
.................................................................................................................................
2.     Suklus II
Pada perbaikan pembelajaran siklus II guru menerapkan metode yang sama dengan siklus I. akan tetapi guru menambah tugas kepada kelompok untuk membuat sendiri jaring-jaring tabung dari kertas dan memberi kesempatan kepada siswa untuk menghafalkan rumus luas permukaan tabung. Dengan cara ini proses pembelajaran menjadi lebih baik dari siklus I. Pada siklus II siswa lebih berminat dan berkonsetrasi dalam belajar, siswa aktif dalam berdiskusi, tidak ada lagi siswa yang bermain-main dengan alat peraga, dan semua kelompok selesai mengerjakan tugas yang diberikan.
Disamping itu nilai perbaikan pembelajaran siklus II juga  mengalami peningkatan. Pada tes formatif perbaikan pembelajaran siklus I rata-rata kelas 65,50 meningkat menjadi 74,50. Kemampuan individu juga mengalami peningkaatan. Pada siklus I siswa yang mendapat nilai ≤  70 ada 11 anak (55%), sedangkan pada siklus II menjadi 16 anak (80%). Hasil tersebut dapat dilihat pada hasil tes formatif siklus II yang disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.
Table 3. Persentase Perolehan Nilai Perbaikan Pembelajaran Siklus II
No.
Nilai
Siswa yang mendapat nilai
Jumlah
Persentase (%)
1.
2.
3.
4.
5.
60
70
80
90
100
4
9
3
2
2
240
630
240
180
200
20
45
15
10
10
Jumlah
20
1490
100
Rata-rata
74,50

Tingkat ketuntasan
80 %

Grafik 3. Perolehan Nilai Perbaikan Pembelajaran Siklus II
.......................................................................................................................................................
Dari hasil diskusi dengan teman sejawat, perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan guru sudah menunjukan keberhasilan. Namun masih juga ditemukan adanya kegagalan.
Keberhasilan yang kami temukan :
1.     Siklus I
a.      Hasil belajar siswa mengalami peningkatan.
b.     Nilai rata-rata tes formatif sebelum perbaikan 60,00 dengan tingkat ketuntasan 40 %, menjadi 65,50 dengan tingkat ketuntasan 55 %.

2.     Siklus II
a.      Hasil belajar siswa mengalami peningkatan.
b.     Nilai rata-rata tes formatif siklus I 65,50 dengan tingkat ketuntasan 55 %, menjadi 74,50 dengan tingkat ketuntasan 80 %.
Sedangkan kegagalan yang dapat kami temukan adalah :
1.     Siklus I
a.      Dari 20 siswa yang belum tuntas ada 12 anak atau 60 %.
b.     Ada siswa yang tidak aktif dalam diskusi kelompok.
c.      Ada siswa yang bermain-main dengan alat peraga yang diberikan.
d.     Ada kelompok yang tidak menyelesaikan tugas yang diberikan.
2.     Siklus II
Dari 20 siswa masih terdapat 4 siswa yang mendapat nilai > 70 pada tes formatif siklus II. Hal ini terjadi pada siswa yang berkemampuan rendah dan perlu bimbingan khusus.
B.    Pembahasan
Penggunaan metode diskusi dan bahan manipulatif dari kertas berbentuk jarring-jaring tabung sangat membantu siswa dalam memahami rumus luas permukaan bangun tabung, sehingga jumlah siswa yang memperoleh nilai diatas nilai KKM mengalami peningkatan dari 8 anak menjadi 11 anak setelah pembelajaran siklus I. Pada perbaikan siklus II guru masih menggunakan metode yang sama, hanya saja guru menambahkan tugas kepada masing-masing kelompok untuk membuat sendiri jaring-jaring tabung dari kertas sehingga pada siklus II jumlah tersebut naik lagi menjadi 16 anak yang nilainya diatas KKM.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More